Minggu, 04 Maret 2018

resensii ke- 8

selamat membacaaa

BISSMILLAHIRAHMANIRRAHIM

Hasil gambar untuk buku timun mas karya benny rhamdani

TIMUN MAS (Benny Rhamdani)
            Assalamu’alaikum WR.WB ini adalah resensi buku ke-8 yang saya baca dengan judul Timun Mas karangan kak. Benny. Buku ini terdiri dari 8 bab.
1.     Keterangan buku:
·         Judul buku: Timun Mas
·         Penulis: Benny Rhamdani
·         Penerbit: C Publishing
·         Jumlah halaman: 126 halaman

2.     Pemikiran saya:
Saya menyukai cerita fabel dan fiksi, ini merupakan cerita fabel yang saya sukai, dan menurut saya buku ini beda seperti buku donggeng TimunMas yang saya pernah baca. Buku ini memiliki pesan tersirat. Di dalam buku ini ada banyak perbedaan, karena buku ini termasuk dalam buku seri novel ytang halamannya lebih dari 100.
Buku ini menjelaskan asal-usul keluarga Timun Mas, juga Joko Ireng sahabatnya. Dan di dalam buku ini Timun Mas terlihat lebih kasar, pemberani, dan nakal. Walaupun ia memiliki sikap lemah lembut semenjak remaja, dan  ia adalah anak yang baik serta berbakti kepada orangtua.
3.     Resensi:
Di novel ini diceritakan sejak Timun Mas memulai masa remajanya. Ia memiliki sahabat yang ia panggil dengan sebutan “jelek dan bodoh” yaitu Joko Ireng, seperti namanya kulit ia berwarna cokelat. Ibu Timun Mas bernama Bu Rondo, suaminya telah meninggal. Seperti yang kita ketahui Timun Mas adalah bayi dari sebuah Timun Mas yang biji timunnya itu diberikan oleh Buto Ijo. Bu Rondo dan suaminya sudah lama menikah dan tidak bisa memiliki seorang anak akhirnya ia pergi ke hutan selatan untuk bertemu dengan Buto Ijo.
Sesuai dengan janjinya Buto Ijo meminta Timun Mas diberikan kepadanya saat Timun Mas sudah dewasa. Tetapi Bu Rondo tidak memberi tahu hal tersebut kepada Timun Mas. Timun Mas adalah anak yang baik, suatu saat Joko Ireng mengajak Timun Mas pergi ke alun-alun untuk menonton lomba panah yang diadakan selama 1 tahun sekali tetapi, Joko Ireng menyuruh Timun Mas untuk berbohong kepada ibunya jangan bilang untuk pergi ke alun-alun karena ibunya pasti tidak mengizinkannya. Sudah sore Timun Mas belum pulang, Ibunya khawatir saat Timun Mas sampai di rumah, ibunya merasa tidak cemas lagi, Bu Rondo cemas dengan Timun Mas karena ia takut Buto Ijo mengambil Timun Mas.
Joko Ireng ingin mengikuti tes sekolah panah minggu depan. Jika yang lulus dari tes tersebut ia akan menjadi prajurit kerajaan. Akhirnya Joko Ireng pergi ia memberikan gelang akar kepada Timun Mas, dan Timun Mas memberikan kalung dari biji yang ia buat semalaman. Timun Mas sedih dengan kepergiannya Joko Ireng, tetapi ia tetap mengizinkan Joko Ireng untuk pergi. Ternyata Joko Ireng lulus.
Suatu hari ibunya jatuh sakit, Timun Mas pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, di hutan ia bertemu dengan seekor burung yang sedang kesakitan ia membantunya, dan ternyata burung itu bisa berbicara dengan Timun Mas karena itu adalah kekuatan Timun Mas. Burung itu membantu ibu Timun Mas yang sedang sakit sehingga menjadi sembuh. Timun Mas membantu tetangga-tetangganya yang sedang sakit dengan bantuan burung itu.
Burung itu memberi tahu cara agar Buto Ijo tidak bisa mengambil Timun Mas, ia menyuruh Bu Rondo pergi ke hutan utara dan bertemu dengan Ki Putih, akhirnya Bu Rondo pergi menemui Ki Putih, saat menuju hutan utara ia mendapatkan banyak tantangan dari Ki Putih. Akhirnya, ia sampai di tempat Ki Putih ia memberikan garam, terasi dan jarum untuk melawan Buto Ijo kepada Bu Rondo. Buto Ijo sudah terbangun dari tidurnya dan pergi ke desa untuk mengambil Timun Mas.
Tibalah di desa, Bu Rondo akhirnya memberikan garam, terasi dan jarum kepada Timun Mas untuk melawan Buto Ijo. Buto Ijo telah memasuki desa, pertarungan pun dimulai. Timun Mas berlari sekencang mungkin ditemani oleh burung kesayangan ia. Timun Mas melihat Buto Ijo dibelakangnya ia mencoba melemparkan garam dan jadilah tumpukan pasir, ia beristirahat terlebih dahulu, Timun Mas pun tertidur. Burung itu mengambil gelar akar dan memberikan nya kepada Joko Ireng, lalu ia berlari dan melemparkan jarum jadilah pohon bambu yang lebat yang menghambat Buto Ijo, lalu Timun Mas lemparkan terasi dan jadilah lumpur. Akhirnya Buto Ijo tenggelam dalam kolam lumpur itu.
Datanglah satria ia menembakkan dua anak panah ke mata Buto Ijo, akhirnya Buto Ijo mati. Ternyata Satria itu adalah Joko Ireng ia telah menjadi Prajururit kerajaan. Mereka kembali ke desa dan merayakan pernikahan tiga hari tiga malam.

Sekian resensi dari buku kedelapan yang saya baca. Bisa dilihat di blog saya. Alamat blog: delzibazahra.blogspot.com

Delziba Zahra
IX Quraish Shihab
Resensi ke-8



Tidak ada komentar:

Posting Komentar