Kamis, 22 Maret 2018

BAHAGIA


Bahagia...

Adalah satu kata berjuta makna

Menghapus air mata yang jatuh

Hilangkan segala duka lara

Ia harus diselamatkan dari maut

Atau dia akan benar-benar terjatuh

Dan tak akan pernah mengecap kebahagiaan nyata

Teman yang baik adalah

Dia yang menyelamatkan mimpi-mimpi mu

Bukan yang menghancurkan

Dan menghanguskan harapanmu

Apakah kau tahu kehebatan tuhan?

Tuhan...

Menghitung setiap tetesan air mata kesediham

Dan akan menggantinya dengan jutaan kebahagiaan

Hapus air matamu...

Kamu penyelamat kebahagiaanmu sendiri

Kamu pahlawan untuk kebahagianmu sendiri

Apakah kebahagiaan itu kamu dapatkan pada dia?

Kamu masih berpikir kalau kebahagiaan

Itu akan datang pada waktunya?

Kebahagiaan itu dicari

Tidak jatuh dari langit!

Kita semua harus bahagia...
KAPAN KAU KEMBALI? 


Kapan kau kembali?

Kapan pulang?

Kapan kita berjumpa lagi?

Kapan kita bertemu lagi?

Itu semua merupakan kepastian

Bahwa perpisahan yang terjadi hanyalah sementara

Bukan  berlama-lama

Apalagi berabad-abad

Aku percaya sekali

Kalau kau akan kembali

Aku percaya

Kalau kau akan pulang

Aku juga percaya

Kita pasti berjumpa dan kita pasti bertemu lagi

Aku memang bodoh

Aku menginginkan kau untuk kembali!

Aku menunggu mu

Tetapi, apakah kau ingat dengan ku dan akan kembali?

Jika kau kembali

Apakah kau masih seperti dulu?

Kini ku masih menunggu mu untuk kembali

Tetapi, aku tak tahu kalau esok

Saat ini ku menunggu mu

Tetapi tak tahu kalau nanti

Kini aku tidak menginginkan kau untuk kembali lagi
JATUH CINTA

Jatuh cinta...

Aku takut untuk merasakan jatuh cinta

Karena takut aku merasakan kecewa diakhir

Karena aku pernah merasakan terluka

Aku ini memang terlalu bodoh

Sudah tersakiti masih ingin mencoba

Tetapi, aku ini seorang yang penasaran

Terhadap hal baru

Bagiku...

Jatuh cinta adalah hal baru dihidupku

Nyatanya aku tidak takut jatuh cinta

Yang kutakuti adalah orang yang

Telah kucintai dengan begitu penuh

Ternyata, mencintaiku hanya separuh

Ku rela jika yang kucintai sekarang

Tidak bersamaku saat ini

Tapi ku yakin nanti pasti

Yang hidup bersama ku adalah kamu


Pasti akan terjadi

Jika keduanya saling berbagi dan saling menyayangi

Sebenarnya, aku jatuh cinta pada...

Senja, rindu

Dan kau
MENGAPA KAU HARUS KEMBALI? 

Dulu aku sangat mencintaimu

Melebihkan apapun yang ada di Dunia ini

Dulu, aku sudah bisa melupakan mu

Tapi, kini kau kembali kedalam kehidupan ku

Saat dulu semuanya sudah berlalu

Kau mendadak datang kembali

Saat semuanya sudah terlupakan

Semuanya akan teringat kembali

Kau kembali mengingatku

Sebuah perjalanan cinta kita

Sebuah perjuangan cinta kita

Cerita duka dan suka kita

Kau membuatku mengembalikkan

Rasa cinta ini...

Kau tahu, cinta ku kepada mu

Adalah sebuah kekecewaan

Dulu, aku menunggumu karena kau sebuah arti bagiku

Aku mencoba bertahan mencintai mu,

Karena ku yakin kau akan jadi milik ku

Apakah kau tahu?

Ku rela jika sekarang kau tak bersama ku

Tapi, ku yakin nanti pasti

Yang hidup bersama ku adalah kamu

Janganlah datang saat ku sudah mengubur perasaan ini

CINTA

Cinta itu..

Seperti kehidupanku

Yang dipenuhi oleh cinta-cinta manis

Bersama sepotong senja di sore hari

Dan bersama debur ombak kala itu

Ku sangat menikmati cinta itu

Cinta ku ini berbeda dengan cinta kalian

Kau tahu? cinta bukanlah hanya sebuah kata biasa

Tetapi, cinta itu memiliki arti sejuta makna

Yang tidak diketahui banyak orang

Termasuk KAU

Hanya beberapa orang yang mengetahui makna cinta sebenarnya

Ia bisa merasakan cinta di kehidupannya

Seperti aku ini

Saat ini aku menikmati cinta

Dan menyukai cinta

Aku tak ingin cinta itu pergi

Tetapi aku tak ingin cinta membuat ku terluka

Aku suka cinta

Tetapi aku tak suka jatuh cinta

Jatuh cinta itu sakit

Cinta itu, memang seperti bayangan

Tetapi, tak bisa pergi

Dan ku juga tak ingin ia pergi
resensi buku ke-12

Hasil gambar untuk buku salah asuhan


SALAH ASUHAN (ABDOEL MOEIS)
Assalamu’alaikum WR.WB. ini adalah resensi buku ke-12 yang saya baca yang berjudul Salah Asuhan karya Abdoel Moeis. Saya membaca buku ini karena saya harus membuat kritikan pada buku ini yang salah satu target LEA Bahasa Indonesia.
1.      Keterangan buku:
·         Judul buku: Salah Asuhan
·         Penulis: Abdoel Moeis
·         Penerbit: Balai Pustaka
·         Jumlah halaman: 262 halaman

2.      Pemikiran saya:
Saya membaca buku ini karena saya telah menonton serial sinetron di stasiun tv Indonesia yang berjudul Salah Asuhan. Di tv dan di buku jauh berbeda, di dalam tv diceritakan Salah Asuhan saat di zaman Era Millenial ini. Sedangkan di buku bercerita saat tahun 20’-30 an.
3.      Resensi:
Novel ini berceritakan tentang seorang pemuda bernama Hanafi yang berasal dari Solok, Sumatera Barat ia tinggal bersama ibunya yang bernama Mariam, ayahnya telah meninggal. Hanafi fibiayai oleh ibunya untuk bersekolah di HBS sekolah Belanda. Ibunya terus berusaha keras untuk membiayai pendidikan anaknya, tetapi ia juga meminta bantuan Sutan Batuah untuk membiayai anaknya dengan imbalan Hanafi harus menikah dengan Rapiah anaknya.
Saat bersekolah ia bersahabat dengan seorang anak bernama Corrie. Ayahnya berasal dari Eropa dan ibunya berasal dari Solok. Gaya Hanafi lama kelamaan semakin berpandangan kebarat-baratan karena ia bergaul dengan orang-orang Belanda. Seiring waktu berjalan Hanafi jatuh hati kepada Corrie, Corrie dan Hanafi memiliki hubungan pertemanan yang sangat dekat. Corrie pun juga mencintai Hanafi.
Dengan beraninya Hanafi mengutarakan rasa hatinya itu kepada Corrie, tetapi Corrie menolaknya secara halus karena perbedaan adat dan bangsa. Akhirnya Corrie pergi ke Jakarta. Ibunya menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah, Karena balas jasa dan adat, tetapi Hanafi tidak mau karena ia tidak mencintai Rapiah, tetapi karena balas jasa ia menuruti perintah ibunya.
Sebab Hanafi tidak mencintai Rapiah ia memperlakukan Rapiah sebagai babu ia tidak menyayangi Rapiah, karena Ibu Hanafi tau ia menasihati Hanafi untuk tidak seperti itu kepada Rapiah. Tetapi Hanafi menentangnya. Karena Hanafi durhaka kepada ibunya tiba-tiba ia digigit oleh seekor anjing gila. Lalu, ia pergi ke Jakarta untuk berobat. Saat di Jakarta ia bertemu dengan Corrie mereka memutuskan untuk menikah. Hanafi mengirimkan surat perceraiaan untuk Rapiah.
Tetapi ternyata pernikahan mereka tidak berjalan baik. Hanafi menuduh Corrie berzina. Karena sakit hati mendengar perkataan Hanafi, Corrie memutuskan untuk pergi dari rumah. Corrie pun bererai dengan Hanafi kemudian Corrie pergi ke Semarang. Hanafi merasa bersalah kepada Corrie. Hanafi pun pergi ke Semarang, namun ternyata Corrie sedang dirawat di Rumah Sakit karena penyakit Cholera, akhirnya ia meninggal dunia. Hanafi mengetahui hal tersebut.
Hanafi pun memutusakan untuk kembali ke Solok, Hanafi selalu mengurung diri di kamarnya. Seakan-akan hidupnya sudah tiddak berarti lagi suatu hari Hanafi meminum sublimat untuk mengakhiri hidupnya. Akhirnya ia meninggal dunia. Sebelum meninggal dunua ia berpesan untuk menjaga anaknya Syafei dan Hanafi pun meminta maaf kepada ibunya atas semua perbuatan yang ia lakukan.

Sekian resensi buku ke-12 yang sayu baca, bisa dilihat di blog saya. Alamat blog: delzibazahra.blogspot.com

Delziba Zahra
IX Quraish Shihab
Resensi ke-12


haii... hari ini aku mau nge publish resensi buku yang aku bacaa...

selamat membaca...

Hasil gambar untuk buku hafalan shalat delisa


HAFALAN SHOLAT DELISA (Tere Liye)
          Assalamu’alaikum WR.WB ini adalah resensi buku ke-11 yang saya baca dengan judul Hafalan Sholat Delisa karangan kak. Tere Liye. Buku ini sangat menyentuh hati, saya bisa menangis saat saya membaca akhir ceritanya.
1.     Keterangan buku:
·        Judul buku: Hafalan Sholat Delisa
·        Penulis: Tere Liye
·        Penerbit: Republika
·        Jumlah halaman: 248 halaman

2.     Pemikiran saya:
Menurut saya buku ini sangat keren dan bagus, penulis mengajak kita untuk ikut merasakan saat di terjang badai tsunami kala itu. Tetapi menurut saya isi dan judul nya terlalu tersebar luas. Judulnya yang hanya Hafalan Sholat Delisa tetapi isi nya terdapat saat Delisa berkumpul bersama keluarganya, saat bantuan datang, saat ayahnya merawat Delisa, dll. Tetapi buku ini bahasa nya sangat mudah dimengerti oleh pembaca. Tetapi ada beberapa kalimat yang kurang dimengerti oleh pembaca seperti ayat-ayat Al-Quran, bahasa daerah.
Pada tanggal 26 Desember 2004, itu ternyata adalah hari aqiqah saya, di Aceh terjadi badai tsunami di rumah saya terjadi Aqiqah, hehehe.
3.     Resensi:
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis berusia 6 tahun yang sedang berusaha menghafalkan bacaan sholat pada saat sebelum terjadinya tsunami besar di Aceh. Banyak sekali kejadian menarik namun penuh makna dan nasihat untuk kita semua. Anak itu bernama Delisa ia adalah anak yang polos. Ia adalah anak bungsu dari empat saudaranya, Cut Fathimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah mereka tinggal di Aceh, abinya bekerja menjadi teknisi kapal. Mereka tinggal bersama umi mereka.
Delisa dan teman-temannya mendapatkan tugas dari ibu Guru Nur untuk menghafalkan bacaan sholat yang akan disetorkan pada tanggal 26 Desember 2004. Uminya berjanji akan memberikan sebuah kalung emas berliontin D untuknya. Pagi itu hari minggu tanggal 26 Desember 2004 Delisa mempraktikkan hafalan sholatnya di dalam kelas, tiba-tiba Gempa bumi berkuatan 8,9 SR yang disertai tsunami melanda bumi Aceh. 
Seketika keadaan berubah tetapi Delisa tetap melanjutkan sholatnya karena ia ingin bisa sholat sempurna kala itu. Ketika hendak sujud air itu telah menghanyutkan semua yang ada, menghempaskan Delisa kemana-kemari. Delisa kehilangan keluarganya. Suatu hari ia ditemukan oleh prajurit Smith. Delisa tidak sadarkan diri, setelah beberapa hari ia sadar kakinya harus diamputasi. Delisa menerima itu semua tanpa mengeluh luka jahitan dan lebam di sekujur tubuhnya. Abinya datang untuk melihat keadaan keluarganya.
Beberapa bulan kemudian Delisa sudah menerima keadaan nya. Ia tinggal di pengungsian hanya bersama dengan abinya, mereka yang tinggal di pengungsian itu adaah korban tsunami yang kehilangan keluarganya. Delisa masuk sekolah kembali. Sekolah yang dibuka oleh tenaga sukarelawan. Delisa ingin mengahafalkan hafalan sholatnya, akan tetapi susah tampak lebih rumit dari kemarin. Akhir dari novel ini, Delisa bisa menghafalkan kembali hafalan sholatnya. Sebelumnya malam itu Delisa bermimpi bertemu dengan uminya yang menunjukkan kalung D itu dan menyuruhnya untuk menyelesaikan hafalan sholatnya.
Delisa mampu melakukan sholat asharnya dengan sempurna untuk pertama kali dalam hidupnya, tanpa ada yang terlupa maupun yang tertukar. Hafalan sholat itu karena Allah bukan karena kalung dan sepeda. Suatu hari ia sedang mencuci tangan di tepian sungai, Delisa melihat ada pantulan cahaya. Ia mendekati nya ia melihat sebuah kalung D untuk Delisa dalam genggaan tangan manusia yang tinggal tulang belulang. Ternyata itu adalah tangan milik Umi Delisa. Delisa sangat terkejut

Sekian resensi buku ke-11 yang saya baca. Bisa dilihat di blog saya. Alamat blog: delzibazahra.blospot.com
Delziba Zahra
IX Quraish Shihab
Resensi buku ke-11 
hai teman-teman hari ini aku ngepublish puisi yang aku buat. 

selamat membacaaa

TUHAN 


Tuhan.. yang kutuangkan di kertas ini hanyalah isi hatiku

Maafkan aku jika kalimat ku menyakiti hati mu

Tuhan...

Berikanlah aku kekuatan

Untuk menjadi dewasa

Agar aku bisa memberikan arti hidupku

Dalam keadaan terpuruk manusia selalu

Beranggapan bahwa tuhan terkesan acuh

Tak acuh pada umat ciptaanya

Tuhan memberi masalah karena ia punya

Rencana pendewasaan untuk makhluk kecintaanya

Tuhan tak berjani untuk menyelamatkan manusia dari badai

Tapi, Dia berjanji tetap bersama makhluk kecintaanya

Saat melewati dan menerjang badai

Tiga jawaban tuhan untuk jawab permintaan manusia

Ketiga jawaban itu...

 Iya, Tidak, danTunggu

Bagi tuhan, selalu ada waktu yang tepat

Sekaligus mengejutkan untuk menciptakan keajaiban

Segala hal yang terjadi di bawah kaki langit ada waktunya

Semua akan indah pada waktunya

Tuhan memang sutradara kehidupan

Tapi, manusia tidak pantas untuk selalu menyalahkan tuhan

Aku mengerti keunikan tuhan dalam jentikan jemari-jemarinya

Minggu, 04 Maret 2018

inii resensi buku ke-10 nih

BISSMILLAHIRAHMANIRRAHIM

Gambar terkait

FILOSOFI KOPI (Dee Lestari)
            Assalamu’alaikum WR.WB ini adalah resensi buku ke-10 yang saya baca dengan judul Filosofi Kopi karangan Kak. Dee Lestari. Buku ini terdiri 18 cerpen dan prosa yang ditulis oleh Kak. Dee. Seusai saya membaca buku ini saya mengetahui banyak pesan moral, kalimat di buku ini sangat mudah dipahami bagi remaja seperti saya. Buku ini cocok untuk semua kalangan.
1.     Keterangan buku:
·         Judul buku: Filosofi Kopi
·         Penulis: Dee Lestari
·         Penerbit: Trudee Books dan Gagas Media
·         Jumlah halaman: 134 halaman
2.     Pemikiran saya:
Saya suka sama buku ini sangat menarik, tidak ketebak. Memang buku-buku karangan Kak. Dee itu bagus-bagus. Banyak nasihat-nasihat terdapat dalam buku ini, kata-kata menarik pun tersebar banyak di dalam buku ini. Salah satu kalimat yang saya sukai “Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya”.
3.     Resensi:
Buku ini menceritakan dua orang pemuda bernama Ben dan Jody yang memulai usaha kedai kopinya. Usaha dan kegigijan membuat kedainya menjadi incaran para pecinta kopi dari berbagai penjuru daerah. Ben yang bertugas sebagai peramu kopi sangat tergila-gila pada kpi, dan ia yakin bahwa setiap jenis kopi memiliki filosofi tersendiri.
Maka dari itu, ia yang telah menjelajahi semua jenis kopi dari berbagai negara, membuat filosofi untuk setiap kopi racikannya. Kedai kopi milik Ben dan Jody bernama “Filosofi Kopi” ben membuat kartu kecil yang dibagikan kepada setiap pengunjung yang habis meminum kopi yang bertuliskan nama kopi yang diminum dan keterangan filosofinya. Suatu hari datang seorang pria pecinta kopi yang memberikan tantangan kepada Ben untuk menciptakan “kopi yang apabila diminum akan membuat peminumnya menahan nafas dan hanya bisa berkata: hidup ini sempurna”
Apabila Ben dapat menciptakan kopi se-sempurna sesuai permintaannya, maka ia akan memberikan uang sebesar 50 JT kepada Ben. Ben yang ambisius tentu saja menerima tantangan tersebut. Kerja kerasnya selama beberapa minggu berhasil. Kemudian Ben menamai kopi tersebut “Ben’s Perfecto”. Pagi-pagi sekali Ben menelepon penantangnya dan akhirnya ia datang, setelah beberapa saat seusai menyeruput ia berkata “hidup ini sempurna” kemudian pria itu memberikan selembar cek.
Minuman tersebut menjadi menu favorit semua pengunjung, sehingga keuntungan Ben dan Jody meningkat. Di suatu pagi datanglah seorang pengunjung baru ke Kedai Ben dan Jody. Mereka langsung menyambutnya dan merekomendasikan Ben’s Perfecto kepada pengunjung baru itu, ia pun setuju. Dalam waktu singkat Ben menyuguhkan secangkir kopi. Lalu ia menanyakan pendapat pengunjung itu mengenai kopi itu, ia menjawab “lumayan” dibanding kopi yang saya cicipi di Jawa Tengah.
Ben mulai terusik kaget. Dan menjelaskan kepada pengunjung itu bahwa kopi yang ia minum adalah kopi terenak di Dunia. Ben dan Jody memutuskan untuk langsung menuju lokasi tersebut dan mereka menemukan secangkir kopi Tiwus yang disuguhkan oleh pemilik warung di tempat dengan ketinggian seperti ini bukan tempat yang ideal untuk menanam kopi pikir Ben. Ben dan Jody meminum kopi teresebut tanpa bicara sedikitpun.
Kopi tersebut memiliki rasa yang jauh lebih sempurna dibandingkan Ben’s Perfecto. Ben merasa gagal ia kembali ke Jakarta dan putus asa. Untuk menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung tersebut dan sepulangnya dari sana, ia menghidangkan Ben segelas kopi Tiwus. Bersamaan dengan kopi tersebut, Jody memberikan sebuah kartu bertuliskan “Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya”
Pada akhirnya Ben sadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Semangat Ben pun kembali tumbuh dan melanjutkan perjuangan serta hobinya di Kedai Filosofi Kopi nya.
Sekian resensi dari buku ke-10 yang saya baca. Bisa dilihat di blog saya.
Delziba Zahra
IX Quraish Shihab

Resensi buku ke-10