Penderitaan Seorang Anak Angkat
Di keheningan malam itu
Aku termenung sendiri di pojokan kamarku
Menangis..
Sudah berpuluh-puluh lembar kubuang tisu
yang penuh darah penderitaan itu
Kuambil mukena dan melakukan sholat
tahajud
Setelah itu, ku kembali duduk di atas
sajadah
Mengadukan nasib kepada sang pencipta
Jam dinding itu terus berputar dari angka
12 ke angka 3
sudah 3 jam aku termenung menangis di
pojokan
kini sudah jam 3
hanya tinggal menghitung waktu menunggu
jam 8 pagi
apalagi yang harus aku lakukan?
Menangis, sholat, mengadu nasib,
melawan perintah lelaki itu
Mengapa harus ada lelaki seperti itu?
Ibu,... dengarkanlah rintihan tangis anak
mu ini...
Aku belum siap untuk menikah
Apalagi dengan lelaki tua seperti itu
Kenapa aku memiliki ayah sejahat itu?
Hanya uang yang ada di dalam otak nya
Menangis di pojokan kamar seperti ini tak
ada gunanya
Tetapi, apalagi yang harus ku lakukan
Bantulah aku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar