Sabtu, 05 Mei 2018

buku resensi ke-13


BISSMILLAHIRAHMANIRAHIM

Image result for buku ayah

AYAH (ANDREA HIRATA)
Assalamu’alaikum WR.WB. ini adalah resensi buku ke-13 yang saya baca yang berjudul Ayah karya Andrea Hirata. Saya membaca buku ini karena sebelumnya saya belum pernah membaca buku karya Andrea.
1.      Keterangan buku:
·         Judul buku: Ayah
·         Penulis: Andrea Hirata
·         Penerbit: Bentang
·         Jumlah halaman: halaman

2.      Pemikiran saya:
Awal saya baca buku ini, saya tidak terlalu suka dengan kalimat dan alur cerita buku ini karena kurang menarik. Tetapi saya teruskan membaca buku ini. Saya suka sama tokoh utama di buku ini yaitu Sabari ia penyabar, baik hati, pantang menyerah.
3.      Resensi:
Novel ini berceritakan tentang seseorang lelaki bernama Sabari, ia mencintai perempuan bernama Marlena. Ketika ujian nasional, Marlena mengambil kertas jawaban Sabari. Marlena melakukan itu karena ia diancam ayahnya akan dijodohkan kalau tidak lulus SMP. Saat itu mereka belum saling mengenal. Marlena tidak mengetahui bahwa Sabari adalah Isaac Newton-nya Bahasa Indonesia. Akhirnya, Marlena mendapatkan nilai 95, ia pun tidak jadi dijodohkan. Insyafi, ayahnya Sabari yang menurunkan bakat puisi kepada anaknya.
Mereka masuk ke SMA yang sama. Tetapi, Marlena sedikitpun tidak tertarik kepada Sabari. Sabari tidak pernah menyerah, ia tetap selalu membuatklan puisi untuk Marlena. Segala cara dilakukan Sabari untuk merebut hati Marlena, termasuk dengan cara bekerja di tempat Markoni sang juragan batu bata. Markoni adalah ayah Marlena. Sabari menjadi pegawai teladan, ia ingin membuat Marlena terpukau kepadanya karena ia mendapatkan medali dari ayahnya. Tetapi Marlena tetap mengacuhkannya.
Suatu hari, Marlena hamil entah siapa yang menghamilkannya. Demi menutup aib keluarga ia terpaksa menikah dengan Sabari. Sabari menerima Marlena dengan anak yang bukan anak kandungnya juga. Lahirlah anak itu namanya Zorro, Sabari merawat Zorro dengan baik. Marlena masih seperti dulu ia meninggalkan Sabari dan juga Zorro, lalu menikah dengan lelaki lain. Sabari sadar mengapa tuhan menciptakan seorang ayah ia merasa bahwa dalam hidup ini, kita akan menemukan masa ketika akhirnya kita menyadari untuk apa kita dilahirkan di muka bumi ini,
Sabari bagai orang gila yang merasa hampa selalu. Di rumah ia hanya bersama kucingnya. Marlena selalu kawin-cerai dengan suami-suaminya, Zorro tidak mengeluh dengan keadaan ibunya. Ia mendapatkan nilai yang bagus di sekolahnya. Sabari mencoba untuk mencari Marlena dan Zorro, tetapi usahanya gagal. Pada akhirnya, Ukun dan Tamat berhasil menemukan Marlena dan Zorro. Marlena sudah menikah lagi. Suaminya bernama Amiru. Saat Zorro bertemu dengan Sabari ia sangat mengenalinya. Mereka menghabiskan waktu di Pelabuhan itu.
Saat Sabari meninggal, Marlena masih berumah tangga dengan Amirza, dan di makam Sabari tertulis: “Biarkan aku mati dalam keharuman cintamu”. Amiru lah yang menulis puisi itu sesuai permintaan Sabari sebelum wafat. Dan, setahun berikutnya, Marlena yang dalam keadaan sekarat berpesan pada Amiru dan anaknya, untuk menguburkan jasadnya di sebelah makan Sabari, dan ia juga berpesan untuk menulis “Purnama kedua belas” di makamnya. Purnama kedua belas adalah panggilan kesayangan Sabari pada Marlena sejak pertama kali mereka bertemu.
Delziba Zahra
IX Quraish Shihab
Resensi buku ke-13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar