BISSMILLAHIRAHMANIRAHIM

AYAH (ANDREA HIRATA)
Assalamu’alaikum
WR.WB. ini adalah
resensi buku ke-13 yang saya baca yang berjudul Ayah karya Andrea Hirata.
Saya membaca buku ini karena sebelumnya saya belum pernah membaca buku karya Andrea.
1.
Keterangan
buku:
·
Judul
buku: Ayah
·
Penulis:
Andrea Hirata
·
Penerbit:
Bentang
2.
Pemikiran saya:
Awal saya baca buku ini, saya
tidak terlalu suka dengan kalimat dan alur cerita buku ini karena kurang
menarik. Tetapi saya teruskan membaca buku ini. Saya suka sama tokoh utama di
buku ini yaitu Sabari ia penyabar, baik hati, pantang menyerah.
3.
Resensi:
Novel ini
berceritakan tentang seseorang lelaki bernama Sabari, ia mencintai perempuan
bernama Marlena. Ketika ujian nasional, Marlena mengambil kertas jawaban
Sabari. Marlena melakukan itu karena ia diancam ayahnya akan dijodohkan kalau
tidak lulus SMP. Saat itu mereka belum saling mengenal. Marlena tidak
mengetahui bahwa Sabari adalah Isaac
Newton-nya Bahasa Indonesia. Akhirnya, Marlena mendapatkan nilai 95, ia pun
tidak jadi dijodohkan. Insyafi, ayahnya Sabari yang menurunkan bakat puisi
kepada anaknya.
Mereka masuk
ke SMA yang sama. Tetapi, Marlena sedikitpun tidak tertarik kepada Sabari.
Sabari tidak pernah menyerah, ia tetap selalu membuatklan puisi untuk Marlena. Segala
cara dilakukan Sabari untuk merebut hati Marlena, termasuk dengan cara bekerja
di tempat Markoni sang juragan batu bata. Markoni adalah ayah Marlena. Sabari menjadi pegawai teladan, ia ingin membuat Marlena terpukau
kepadanya karena ia mendapatkan medali dari ayahnya. Tetapi Marlena tetap
mengacuhkannya.
Suatu hari, Marlena hamil entah siapa yang
menghamilkannya. Demi menutup aib keluarga ia terpaksa menikah dengan Sabari. Sabari
menerima Marlena dengan anak yang bukan anak kandungnya juga. Lahirlah anak itu
namanya Zorro, Sabari merawat Zorro dengan baik. Marlena masih seperti dulu ia meninggalkan
Sabari dan juga Zorro, lalu menikah dengan lelaki lain. Sabari sadar mengapa
tuhan menciptakan seorang ayah ia merasa bahwa dalam hidup ini, kita akan menemukan masa ketika
akhirnya kita menyadari untuk apa kita dilahirkan di muka bumi ini,
Sabari
bagai orang gila yang merasa hampa selalu. Di rumah ia hanya bersama kucingnya. Marlena selalu kawin-cerai dengan suami-suaminya,
Zorro tidak mengeluh dengan keadaan ibunya. Ia mendapatkan nilai yang bagus di
sekolahnya. Sabari mencoba untuk mencari Marlena dan Zorro, tetapi usahanya
gagal. Pada
akhirnya, Ukun dan Tamat berhasil menemukan Marlena dan Zorro. Marlena sudah menikah lagi. Suaminya bernama Amiru. Saat Zorro bertemu
dengan Sabari ia sangat mengenalinya. Mereka menghabiskan waktu di Pelabuhan
itu.
Saat Sabari meninggal, Marlena masih berumah tangga dengan Amirza, dan di makam Sabari
tertulis: “Biarkan aku mati dalam keharuman cintamu”. Amiru lah yang menulis puisi itu sesuai permintaan Sabari sebelum wafat. Dan,
setahun berikutnya, Marlena yang dalam keadaan sekarat berpesan pada Amiru dan anaknya, untuk menguburkan jasadnya di sebelah makan Sabari,
dan ia juga berpesan untuk menulis “Purnama kedua belas” di makamnya. Purnama kedua belas adalah panggilan kesayangan Sabari
pada Marlena sejak pertama kali mereka bertemu.
Delziba
Zahra
IX Quraish
Shihab
Resensi
buku ke-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar